Sabtu, 08 Oktober 2011

Reshuffle Karena Citra Berkurang

Isu Reshuffle kembali diwacanakan oleh Presiden SBY. Ada yang menilai isu ini sebagai bentuk dari bargaining politik SBY dengan partai-partai koalisi pendukung pemerintah, tetapi ada pula yang mengatakan sebagai upaya SBY untuk meredam pemberitaan yang selama ini banyak menyedot perhatian publik, terutama masalah korupsi yang melanda partai yang didirikannya serta persoalan yang terkait dengan keberadaan mafia anggaran yang makin meresahkan.

Namun, ada pula yang menilai hal ini sebagai langkah SBY untuk mereduksi drastisnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahannya saat ini dan berupaya kembali mencoba merebut simpati masyarakat Indonesia.

“Saya kira, apa yang dilakukan Pak SBY bisa memenuhi semua kemungkinan tersebut. Namun, bisa dilihat dari kondisi saat ini, memang sudah sepantasnya SBY segera mengambil langkah strategis untuk membenahi pemerintahan yang saat ini dipimpinnya”, ujar Anggota DPR RI Fraksi PAN, Mohammad Ichlas El Qudsi ketika dimintai pendapatnya mengenai wacana reshuffle kabinet oleh Presiden SBY.

Pria yang akrab disapa Michel ini juga menambahkan, selain itu, Presiden semestinya jangan sampai terjebak dalam dinamika politik yang berkembang saat ini. Sebab, pergantian menteri jelas adalah hak preogratifnya sebagai presiden. Karena itu, jika memang dinilai tak cakap dalam menjabat sebagai menteri, segeralah diganti.

“Bagaimanapun masyarakat juga tak ingin diombang-ambingkan dalam ketidakpastian, terlebih ketidakmampuan para menteri dalam menjalankan tugasnya. Lihat saja, organisasi APINDO yang beberapa waktu lalu bertemu dengan Presiden secara tegas dan jelas meminta agar menteri-menteri yang nantinya dipilih untuk mengganti menteri yang direshuffle harus benar-benar bekerja untuk rakyat”, ucap pria asal Sumatera Barat ini menambahkan.

Anggota DPR Komisi XI ini juga berharap agar Presiden benar-benar mempertimbangkan secara matang siapa saja yang pantas diganti. Dan yang paling penting benar-benar bisa diharapkan untuk kemajuan masyarakat.

Tidak ada komentar: